Assalamualaikum
salam .
Dakwah Nabi kepada kaum Kristen di Roma
Sering para pencemooh mengatakan mana ada Nabi membantah Paulus atau kristen dijaman Rosul masih hidup , berarti ajaran Kristen dijaman nabi tdk boleh di perdebatkan ? berarti mereka kurang piknik . kemarin saya sudah bahas soal ” Nabi berdebat dengan utusan Kristen dari Kaum Nashrani Najran (Yaman) ke Madinah Menantang Debat dengan Nabi Muhammad .
Rosul berdakwah dan berdebat dengan Kristen dan Yahudi untuk menyebarkan agama Islam di Madinah dan menyebar ke negara negara tetangga . termasuk nabi juga membuat seruan kepada HERAKLIUS (KAISAR ROMAWI ) agar bertobat dan masuk Islam .
Islam hadir buat meluruskan ajaran Kristen yang menyimpang . dan itu perintah langsung dari ALLAH pada nabi Muhammad .
Siapa bilang Islam disebarkan dengan ” Pedang ?” Justru kata ” pedang ada ratusan dalam Bible sedangkan dalam Al QUr’an TIDAK ADA kata ” pedang “.
Sekarang nabi telah tiada , kita lah umat2 Muslim yang harus tetap menyampaikan Risalah Islam ini kepada mereka kaum yg masih tersesat . jangan diam saja dengan alasan ” DILARANG DEBAT , JAUHI DEBAT . ” Debat boleh saja asal jangan hujat dan debat tanpa dilandasi ilmu berdebatlah sesuai adab2 yang sudah diatur dalam ayat suci AL Qur’an ,
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah ( debat ) mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. ( An Nahl : 125 ) .
Dijaman nabi belum ada email . Face book , BBM , WA , Tweeter …Dll , nabi saat itu hanya berkorespondensi lewat surat menyurat , seperti yang juga dilakukan oleh Paulus dengan surat2nya dan dimasukan ke dalam kitab suci .
Salah satu contoh surat nabi yang dikirim ke Kaisar Roma saat itu bunyinya sbb :
Bismillahirrahmanirrahim.
Surat ini dari Muhammad, Rasul Allah, ke penguasa Bizantiun (Heraklius). Kedamaian tercurah pada orang yang mengikuti jalan yang lurus. Sebab itu, sekarang saya mengajak Anda memeluk Islam. Memeluk Islamlah dan Anda menjadi selamat dari siksa Allah; Memeluk islamlah dan Allah akan menganugrahi Anda pahala berlipat, akan tetapi kalau Anda menolak, maka Anda bertanggung jawab akan dosa orang-orang yang Anda pimpin. Surat itu kemudian ditutup dengan firman Allah: Hai Ahli kitab! Mari kita datang pada persamaan antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah sesuatu selain Allah, dan kita tidak mempersekutukan Allah dengan apapun, juga kita tidak mengangkat di antara kita sebagai Tuhan selain Allah. Kemudian, jika mereka berpaling, maka katakan ‘persaksikanlah bahwa kami adalah Muslim’.
Ayo kita teruskan perintah nabi Muhammad untuk terus men syiarkan agama Islam kepada Kristen dan Yahudi . Semoga dari tangan kita mereka sadar dan mendapat Hidayah ALLAH
AMiin .
Wassalam
Edy Prayitno.
38 responses to “Debat dengan Kristen Boleh …asal dengan adab Al Qur’an .”
astrid
Februari 14th, 2017 pukul 08:21
see , muhamad bukanlah yg buta huruf …
Dajjal Al-Masih
Februari 15th, 2017 pukul 06:31
astrid pada Februari 13, 2017 pukul 1:42 pm
@petrus
itu ayat alquran, isa masih bayi dapat bicara ..itu dapat nyontek dari kitab apokrif sebelum muhamad lahir ..
sama juga ayat , isa menciptakan burung dari tanah liat .. hehehehe..
alkitab tdk perlu alquran bro …..sdh ratusan thn berkibar tanpa alquran ..
————–
Nyontek…??
Tapi hebat yah,, bisa menjelaskannya secara perinci.. logat kata-katanya saja beda tuh hehe…
Nek, kalau nenek Struk tapi masih bisa ngomong dan gak bisa tulis surat bisa minta bantuan orang lain kan,, buat nulis suratnya???
astrid
Februari 15th, 2017 pukul 11:29
@dajjal
hehehehe, itu tulisan tangan nabimu …. , tanya deh ama om edy …
muhamad itu tdk buta huruf … pelajari lagi deh sejarah muhamad yg bener.
coba mana yg bener ane apa ente?
QS 98 : 2 : (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Qur’an),
Jadi Muhammad membacakan lembaran-lembaran. BUKAN MENGHAFALKAN. Terus dimana LEMBARAN-LEMBARAN INI???
QS 13 : 30 : “Demikianlah Kami mengutus kamu (Muhammad) kepada satu umat yang sebelumnya beberapa umat telah berlalu untuk membacakan mereka apa yang Kami mewahyukan kamu ….”
QS 17 : 106 : “Dan sebuah al-Qur’an yang Kami membahagi-bahagikan, untuk kamu (Muhammad) membacakannya kepada manusia berjarak-jarak, dan Kami menurunkannya dengan satu penurunan.”
belum lagi hadist , kalau hadist banyak sekali , udah itu aja deh ….hehehe.
irfan lubis
Februari 16th, 2017 pukul 08:55
@ astrid
Emang nya menurut ente itu arti membaca harus melihat buku atau teks y?????
Sekolah dmn dulu????
Jgn cari2 pembenaran menurut pemikiran yg salah!!
astrid
Februari 16th, 2017 pukul 10:43
@irfan lubis,
kalau ane salah , di luruskan kalo begitu !
ya kalau yg umum namanya membaca , obyeknya ya pasti teks , mau kanji , ataupun huruf , atau morse atau brayle bagi yg buta .
ngak tahu deh itu baca apa ?
lembaran lembaran alquran itu apa?
atau yg tdk umum , bisa diartikan membaca pikiran atau sesuatu yg abstrak ? begitukah ?
tinggal dijelaskan saja !
eko lasmono
Februari 18th, 2017 pukul 01:28
Si A[buta huruf ] ingin dibacakan sila2 Pancasila oleh B [ bisa membaca]. B membacakan sila-sila Pancasila kpd A. A menghapal Pancasila dari mendengarkan B.{ teks sila Pancasila sdh terekam di otak Si A ] Kemudian Si A membacakan kembali teks sila Pancasila kpd adiknya yg belum sekolah.
astrid
Februari 18th, 2017 pukul 11:30
@eko lasmono
Si A[buta huruf ] ingin dibacakan sila2 Pancasila oleh B [ bisa membaca]. B membacakan sila-sila Pancasila kpd A. A menghapal Pancasila dari mendengarkan B.{ teks sila Pancasila sdh terekam di otak Si A ] Kemudian Si A membacakan kembali teks sila Pancasila kpd adiknya yg belum sekolah.
respon :
oh begitu yah maksudnya…
berarti dihapal dan direkam dulu baru di utarakan kpd yg lain …
trus kalau tulisnya gimana?
suruh org lain tulis kemudian diakui oleh muhamad yg menulis itu ???begitukah ?
eko lasmono
Februari 19th, 2017 pukul 09:16
Ingat Mbak Astrid,konteksnya kan ‘membacakan ‘.
Dajjal Al-Masih
Februari 19th, 2017 pukul 15:34
Astrid orangnya GAK MAU MIKIR hehe.. iya kan nek?
astrid
Februari 20th, 2017 pukul 05:42
Eko
ok ane paham maksud membacakan , sekarang bagaimana maksud surat dari muhamad ? apa dia yg tulis atau orang lain dari artikel diatas itu….
astrid
Februari 20th, 2017 pukul 05:56
Dajjal ,
hehehe ente itu gimana , justru dgn bertanya artinya berpikir …
eko lasmono
Februari 20th, 2017 pukul 09:41
Mbak astrid
maksud membacakan sdh paham..ok.Skr ganti konteks menulis sendiri atau orang lain…boleh…>>>Pak Jokowi {presiden} mau berkirim surat ke Presiden Rusia{pakai bahasa Rusia } Pak jokowi tdk bisa bahasa Rusia.Akankah pak Jokowi akan menulis sendiri ataukah ajudannya yg ahli bahasa Rusia ?
astrid
Februari 20th, 2017 pukul 11:42
Eko ,
oh begitu yah…. ,jadi itu buka tulisan muhamad toh …. baru tahu saya .
jadi muhamad itu benar benar buta huruf yah ??
ngak bisa baca dan tulis …
Sahih Muslim, Book 019, Number 4401(Lidwa No 3335),
… “Ali bin Abu Thalib pernah menuliskan perjanjian damai antara Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan orang-orang Musyrik (Makkah) ketika perjanjian Hudaibiyyah. Ali menuliskan, “Ini adalah perjanjian yang ditulis oleh Muhammad Rasulullah.” Lantas mereka berkata, “Jikalau kami tahu bahwa kamu adalah Rasulullah, tentu kami tidak akan memerangimu.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Ali: “Hapus kata-kata itu (tulisan ‘Rasulullah’).” Ali menjawab, “Aku tidak mau menghapusnya.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang menghapusnya dengan tangannya sendiri.”…
coba yg diatas alasan apalagi yg bisa dijelaskan ?
eko lasmono
Februari 21st, 2017 pukul 17:25
Mbak astrid
maksud membacakan sdh paham..ok.Skr ganti konteks menulis sendiri atau orang lain…boleh…>>>Pak Jokowi {presiden} mau berkirim surat ke Presiden Rusia{pakai bahasa Rusia } Pak jokowi tdk bisa bahasa Rusia.Akankah pak Jokowi akan menulis sendiri ataukah ajudannya yg ahli bahasa Rusia ?
>>> Lanjutannya…Jelas yg menulis adalah ajudannya Pak jokowi bukan ? Apakah lantas disuratnya dikatakan bahwa surat tersebut dari seorang ajudan presiden ?
Dajjal Al-Masih
Februari 22nd, 2017 pukul 11:55
Tuh kan kaya begitu terus hehe..
🐐🐐🐐 👈 👇
hehehehe, itu tulisan tangan nabimu …. , tanya deh ama om edy …
muhamad itu tdk buta huruf … pelajari lagi deh sejarah muhamad yg bener.
coba mana yg bener ane apa ente?
QS 98 : 2 : (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Qur’an),
Jadi Muhammad membacakan lembaran-lembaran. BUKAN MENGHAFALKAN. Terus dimana LEMBARAN-LEMBARAN INI???
QS 13 : 30 : “Demikianlah Kami mengutus kamu (Muhammad) kepada satu umat yang sebelumnya beberapa umat telah berlalu untuk membacakan mereka apa yang Kami mewahyukan kamu ….”
QS 17 : 106 : “Dan sebuah al-Qur’an yang Kami membahagi-bahagikan, untuk kamu (Muhammad) membacakannya kepada manusia berjarak-jarak, dan Kami menurunkannya dengan satu penurunan.”
belum lagi hadist , kalau hadist banyak sekali , udah itu aja deh ….hehehe.
➞➞➞ aih aih aihihihihi….
Bisa kasih arabnya?? Hehe… bahasa Al-Qur’an yg asli itu bahasa arabnya. Itukan terjemahannya…” hehe..
Jangan seperti yang sudah sudah,
⇩⇩⇩
🐐🐐🐐 👈 👇
saya bandingkan dgn alquran qs 37:180
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ
english :Glorified be your Lord, the Lord of Honour and Power! (He is free) from what they attribute unto Him!
Bahasa : Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan.
malay : Akuilah kesucian Tuhanmu, – Tuhan yang mempunyai keagungan dan kekuasaan, – dari apa yang mereka katakan!
kata lord diterjemahkan dgn kata Tuhan …baik oleh alkitab maupun alquran. dari segi tatabahasa itu sdh benar . jadi tdk ada kepalsuan dan memutar balikan arti..
➞➞➞ Itu arabnya ada kata “Robika” dan “Robi” = Rab
Contoh :
Robigfirli = Tuhan ampuni Aku
Contoh :
Kata maliki dalam surat Al-Fatihah di terjemahkan menjadi “Yang menguasai” tapi dalam surat anas menjadi “Raja”
Tapi kalau merujuk langsung pada arabnya terjemahan dari kata “Malik” adalah “Penguasa” hehehe… dan kalau kutip ayat sertakan juga Nama suratnya bukannya ane gak tau tapi biar lebih enak aja jawabnya hehe…. Nenek belajar Al-Qur’an dari pendeta yah ahihihihihi…
Dajjal Al-Masih
Februari 22nd, 2017 pukul 11:56
Inti permasalahannya hanya satu yaitu terdapat pada kata membacakan..
Dajjal Al-Masih
Februari 22nd, 2017 pukul 12:00
muhamad itu tdk buta huruf … pelajari lagi deh sejarah
➞➞➞ itu Alhadis apa Alqur’an??
sejarah itu Alhadis nenek nulisnya “QS” ahihihihi…
Sha-Sha
Februari 22nd, 2017 pukul 16:52
BERDEBAT itu sudah pasti akan terjadi TANYA-JAWAB, sedangkan muhammad melarang umatnya untuk bertanya…sehingga bagaimana mungkin muhammad bisa berdebat dengan kafir kalau dia tidak suka ditanya-tanyai bahkan oleh pengikutnya sendiri?
KUTIPAN:
qs [5:101] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyaikan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika kamu menanyaikan di waktu Al Qur’an itu diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
LAGI:
KUTIPAN:
HADITS SHOHEH IMAM AL-BUKHORI
NOMER TARQIM: 6744
Telah menceritakan kepada kami Ismail Telah menceritakan kepadaku Malik dari Abu Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah
Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Biarkanlah apa yang aku tinggalkan untuk kalian, hanyasanya orang-orang sebelum kalian binasa karena mereka gemar bertanya dan menyelisihi nabi mereka, jika aku melarang kalian dari sesuatu maka jauhilah, dan apabila aku perintahkan kalian dengan sesuatu maka kerjakanlah semampu kalian.”
Dan muhammad benar-benar mengunci larangan bertanya itu dengan setegas yang di bawah ini
KUTIPAN:
HADITS SHOHEH IMAM AL-BUKHORI
NOMER TARQIM: 6745
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid Al Muqri’ Telah menceritakan kepadaku Said telah menceritakan kepadaku Uqail dari Ibnu Syihab dari ‘Amir bin Sa’id bin Abu Waqash dari Bapaknya
Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau berkata: “Kaum muslimin yang paling besar dosanya adalah yang bertanya tentang sesuatu, lantas sesuatu tersebut diharamkan karena pertanyaannya, padahal sebelumnya tidak diharamkan.”
wilmart
Maret 16th, 2017 pukul 03:35
kalau boleh bertanya apa agama nabi sebelum menyebarkan islam…..apakah nabi di didik secara yahudi….??? apa agama keluarga nabi anda….???? apakah allah sudah di kenal sebelum islam….???? apakah bapaknya nabi anda pesuruh allah,,abdullah.budak allah…..????…APAKAH KABAH RUMAH ALLAH,,,APAKAH TUHANNYA LELHUR NABI ANDA BERUMAH DI KABAH JUGA….??? TERIMAKASIH,,SEBELUMNYA…..
insanusirihi
April 12th, 2017 pukul 07:32
Berperikemanusiaan adalah kesatuan agama manusia tanpa Al Kitab. Itulah agama para Nabi dan Keluarga mereka termasuk kami dan kamu umat manusia yang manusiawi itulah sebagai juruselamat manusia itu sendiri. Selain itu hampa belaka. Perang sana, perang sini. Fitnah sana, fitnah sini. Membunoh orang-orang yang tidak bersalah. Sehingga Tuhan Yesus sebagai juruselamat pun no power., untuk menyelamat kan orang-orang yang tidak bersalah mati di bunoh. May peace be upon you pun hampa belaka, seandainya manusia yang tidak perlu mengamalkan manusiawinya.
HS
April 14th, 2017 pukul 01:22
Numpang koment to:
Idiocy Slayer
April 12th, 2017 pukul 15:57 said:
Pertentangan Az-Zumar:53 vs An-Nisa:48 vs Ali ‘Imran:88-89 vs Al Baqarah:51-52 dan juga kejanggalan Huud:2 yang ente skip. Nanti dari situ bisa kita lihat apakah ceramah2 ente di sini selama ini valid atau invalid (karena segala argumen ente yang menolak kekristenan adalah berdasarkan ‘ajaran Alquran’. Jika terbukti kacau, maka segala argumen keberatan ente selama ini [yang berdasarkan kacamata seorang pengikut Muhammad] so pasti akan langsung termentahkan).]]]
HS>>>>>
Kita lihat ayat2-Nya Om:
Az Zumar
[39:53] Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa1315 semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Versus
Ali Imran
[3:88] mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh, [3:89] kecuali orang-orang yang taubat, sesudah (kafir) itu dan mengadakan perbaikan211. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Versus.
Al Baqarah
[QS 2:51] Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu48 (sembahan) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim. [2:52] Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur.
Versus.
Hud
[11:2] agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa khabar gembira kepadamu daripada-Nya,
Pertentangan apa yg ingin anda sampaikan Om?
Idiocy Slayer
April 18th, 2017 pukul 01:20
To HS
Ke trit sebelah, ramaikan yang di mari ajah :
insanusirihi
April 18th, 2017 pukul 07:56
KITATAU TUHAN UMAT KRISTEN MENGAJAR CINTA KASIH SAYANG., DAN BUKAN PERANG MEMBUNOH ORANG..!!!
??? APA ALASAN ANDA SEBAGAI UMAT KRISTEN BERKENAAN PERANG SALIB YANG KEJI LAGI KEJAM ITU..???
insanusirihi
April 20th, 2017 pukul 17:09
Very simple pegetahuan yang sebenarnya.
Kristen agama pagan yunani, romawi. Trinitas konsep yunani., Dan bukan kosep yahudi, nasrani dan islami. Pope Francis adalah Pope umat Kristen sedunia berpusat di vatican city romawi. Bible kitab umat kristen sedunia. Bible tidak pakai nama Allah dan isa anak mariam..!!!
HS
April 22nd, 2017 pukul 14:35
Idiocy Slayer
April 18th, 2017 pukul 01:20
To HS
Ke trit sebelah, ramaikan yang di mari ajah :
HS>>>>>
Lhooo Topik islam ya di TS islam Om.
Dimari saja.
Idiocy Slayer
April 22nd, 2017 pukul 17:01
To HS
Ya udah deh, ane kembali copas n taruh sini aja PR-nya…..
1. [O iya HS, ada komentar ente yang sedikit mengganjal ane. Mumpung ingat nih, ngomong-ngomong ente di atas kan sempat berceramah nulis :
“QS An Nisa [ 4] : 48
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Ingat kata Tuhan Allah , syirik itu tak terampuni,sampai kapanpun. Makan sebelum malaikat Ijroli menjemput ajalmu, cepat tobat Om.”
Apa yang ngganjel adalah bunyi ayat itu yang tampaknya tidak mengampuni dosa syirik, padahal ada ayat yang justru mengajarkan bahwa dosa syirik itu seharusnya tetap dapat diampuni :
QS Az-Zumar (39):53
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa SEMUANYA. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. —> kalau ada yang tidak terampuni maka seharusnya tak perlu ditulis “semuanya”
Bahkan yang udah masuk neraka aja masih bisa tobat! Tak perlu harus sudah tobat sewaktu masih ada di dunia :
QS Ali ‘Imran (3):88-89
[88] mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh
[89] KECUALI orang-orang yang taubat, SESUDAH ITU dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Kalimat “sesudah itu” otomatis secara logika akal sehat literasi maksudnya adalah sesudah dilempar di neraka.
Ini lagi contoh orang yang sudah melakukan dosa syirik tapi malah diampuni :
QS Al Baqarah (2):51-52
[51] Dan ketika Kami berjanji kepada Musa empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim.
[52] Kemudian sesudah itu KAMI MAAFKAN kesalahanmu, agar kamu bersyukur.
Lha si patung lembu itu kan ceritanya disembah, dijadikan selain Allah (syirik). Akhirnya dimaafkan juga tuh.
Jadi gimana dong, niatnya mau ceramah tapi kok sumber dalil ceramahnya ga jelas gini?]
2. [Kalau yang contoh di Ali Imran itu sih bukan wahyu namanya tapi termasuk dalam klaim pribadi Muhammad sendiri. Lha wong dia bukan Tuhan tapi kok bisa-bisanya nyelipin perkataan ke dalam quran pakai sudut pandang orang pertama, kan konon katanya quran itu murni omongannya Allah SWT tok, bijimane nih :
QS Huud (11):2
agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku [Muhammad] adalah pemberi peringatan dan pembawa khabar gembira kepadamu daripada-Nya]
Idiocy Slayer
April 22nd, 2017 pukul 17:03
Insanusirihi ini si Anadzat yang kocak dulu bukan sih? hwehehe
insanusirihi
April 23rd, 2017 pukul 06:36
Yang penting kita sebagai umat manusia tetap bersaudara. Dan yang paling harus kita ketahui.. Semua Agama Samawi.,. Bersumber dari Millah Ibrahim., Dan ini dalil nya :- ” MAKA HADAPKANLAH WAJAHMU DENGAN LURUS KEPADA AGAMA FITRAH ALLAH YANG TELAH MENCIPTAKAN MANUSIA MENURUT FITRAH ITU. TIDAK ADA PERUBAHAN PADA FITRAH ALLAH AGAMA YANG LURUS. TAPI KEBANYAKAN MANUSIA TIDAK MENGETAHUI ” (QS3O:30)
HS
April 23rd, 2017 pukul 17:30
Idiocy Slayer
April 22nd, 2017 pukul 17:01
To HS
Ya udah deh, ane kembali copas n taruh sini aja PR-nya…..
1. [O iya HS, ada komentar ente yang sedikit mengganjal ane. Mumpung ingat nih, ngomong-ngomong ente di atas kan sempat berceramah nulis :
“QS An Nisa [ 4] : 48
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Ingat kata Tuhan Allah , syirik itu tak terampuni,sampai kapanpun. Makan sebelum malaikat Ijroli menjemput ajalmu, cepat tobat Om.”
Apa yang ngganjel adalah bunyi ayat itu yang tampaknya tidak mengampuni dosa syirik, padahal ada ayat yang justru mengajarkan bahwa dosa syirik itu seharusnya tetap dapat diampuni :
QS Az-Zumar (39):53
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa SEMUANYA. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. —> kalau ada yang tidak terampuni maka seharusnya tak perlu ditulis “semuanya”
Bahkan yang udah masuk neraka aja masih bisa tobat! Tak perlu harus sudah tobat sewaktu masih ada di dunia :
QS Ali ‘Imran (3):88-89
[88] mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh
[89] KECUALI orang-orang yang taubat, SESUDAH ITU dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Kalimat “sesudah itu” otomatis secara logika akal sehat literasi maksudnya adalah sesudah dilempar di neraka.]]]
HS>>>>>
Ayat “QS An Nisa [ 4] : 48 vs QS Az-Zumar (39):53 sesungguhnya tidak bertentangan. Karena An Nisa:48 adalah bagi yg dosa syiriknya terbawa mati. Sedangkan QS Az-Zumar (39):53 adalah bagi mereka yg belum mati.
Sedangkan ayat QS Ali ‘Imran (3):88-89 yg anda katakan itu cerita (kejadian) di akherat sesungguhnya, tidak benar. Karena QS Ali ‘Imran inipun teruntuk bagi yg belum mati. Mari kita baca lebih lengkap lagi Om.
Ali Imran:
[3:62] Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah; dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana .
[3:63] Kemudian jika mereka berpaling (dari kebenaran), maka sesunguhnya Allah Maha Mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan.
[3:64] Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah”. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.
>>>Ayat2 ini jelas menyatakan ahli kitab yg belum mati.
Dan pada ayat Ali Imran selanjutnya,
[3:84] Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri.”
[3:85] Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
[3:86] Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keteranganpun telah datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim.
[3:87] Mereka itu, balasannya ialah: bahwasanya la’nat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) la’nat para malaikat dan manusia seluruhnya,
[3:88] mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh,
[89] KECUALI orang-orang yang taubat, SESUDAH ITU dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
>>>Pernyataan Allah pada: [3:85 yaitu] Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, >Sangat Jelas,… ayat ini bukan menceritakan kehidupan diakherat, tapi kehidupan didunia.
KECUALI PENCARI AGAMA YG DULUNYA KAFIR KEPADA ALLAH DAN NABI PENUTUPNYA, SESUDAH ITU TAUBAT dan mengadakan perbaikan. Maka Allah mengampuni dosa-dosa SEMUANYA. Karena Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Kesimpulan:
Berbuat dosa apapun selama, selagi masih hidup didunia atau Malaikat pencabut nyawa belum mendatanginya, maka bila bertaubat PASTI ALLAH AKAN MENGAMPUNINYA.
Bagi yg Kafir (meng ada kan Tuhan Yesus, Tuhan Roh Kudus dan Tuhan Tuhan lainnya dihadapan Allah) dan dosanya terbawa mati, maka mereka akan kekal dalam siksa neraka.
Bagi yg tidak meng adakan Tuhan lain selain Allah (Muslim) yg amal baiknya lebih banyak dari dosanya, maka mereka akan LANGSUNG masuk kedalam surga.
Tapi walau tidak meng ada kan Tuhan selain Allah (muslim) tapi dosanya lebih banyak dari amal baiknya, maka SEMENTARA mereka akan masuk keneraka (untuk membersihkan dosa2nya) kemudian setelah bersih BARU AKAN DIMASUKKAN kedalam surga.
Kesimpulan.
Dosa apapun bila masih hidup didunia, lalu taubat,… maka Allah akan mengampuni semua dosa2nya.
Dosa syirik yg terbawa mati,… tidak akan diampuni sampai kapanpun. Yg berarti akan hidup kekal (selamanya) dalam api neraka.
Bagi yg tdk menyekutukan Allah , tapi dosanya sangat banyak maka setelah dosanya dibersihkan (dibalas) dineraka ,.. (setelah bersih) baru akan masuk surga.
+++++
Idiocy Slayer said:
Ini lagi contoh orang yang sudah melakukan dosa syirik tapi malah diampuni :
QS Al Baqarah (2):51-52
[51] Dan ketika Kami berjanji kepada Musa empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim.
[52] Kemudian sesudah itu KAMI MAAFKAN kesalahanmu, agar kamu bersyukur.
Lha si patung lembu itu kan ceritanya disembah, dijadikan selain Allah (syirik). Akhirnya dimaafkan juga tuh.]]]
HS>>>>>
Kan mereka bertaubat, dan taubatnya masih didunia. (masih bersama Musa). Ya pasti diampuni.
+++++
Idiocy Slayer said:
2. [Kalau yang contoh di Ali Imran itu sih bukan wahyu namanya tapi termasuk dalam klaim pribadi Muhammad sendiri. Lha wong dia bukan Tuhan tapi kok bisa-bisanya nyelipin perkataan ke dalam quran pakai sudut pandang orang pertama, kan konon katanya quran itu murni omongannya Allah SWT tok, bijimane nih :
QS Huud (11):2
agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku [Muhammad] adalah pemberi peringatan dan pembawa khabar gembira kepadamu daripada-Nya]]]
HS>>>>>
Bacanya dari awal Om.
QS Hud [11:1] Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci707, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu,
Pertanyaan kriitis: Kepada siapa ayat itu diturunkan.?
Konteks :
QS Muhammad:2
Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka.
Jawabnya : Qur’an itu Allah turunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Tujuan salah satunya adalah:
[11:2] agar kamu (Idiocy Slayer dan kafir Qurays) tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad sebagaimana yg tertuang dalam Quran Surah Muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa khabar gembira kepadamu daripada-Nya, dari Allah yg disampaikan melalui Ruhul Qudus (Roh Kudus).
Kesimpulan:
Sare’atnya Al Qur’an adalah perkataan (yg disampaikan) Muhammad saw tapi hakekatnya itu adalah kata kata Ruhul Qudus (Roh Kudus) atas perintah Allah. (Wahyu Allah).
QS An Najm: 4-10
(Apa yg diucapkan Nabi Muhammad saw itu)
4].Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan ”
5].yang diajarkan kepadanya oleh yang sangat kuat.
6] yang mempunyai akal yang cerdas; dan menampakkan diri dengan rupa yang asli.
7] sedang dia berada di ufuk yang tinggi.
8] Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi.
9] maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat.
10] Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan.
Tidak ada yg salah, kecuali ayat Al Qur’an ditafsirkan oleh orang yg salah.
Idiocy Slayer
April 24th, 2017 pukul 16:17
To HS
Tak bertentangan apanya HS? An-Nisaa:48 sama sekali tidak menyebutkan perkara syarat hidup ataupun terbawa sampai mati lho. Cukup ditegaskan di situ bahwa yang melakukan syirik tidak akan terampuni. Kapan manusia bisa dikatakan berdosa syirik? Manusia bisa berdosa syirik kalau dia masih hidup, sebab kalau sudah mati manusia ga bisa berdosa lagi lha wong udah menggeletak tak berdaya di dalam tanah 😀
Argumen ente di atas bisa dibalik, dalam An-Nisaa:48 pun tak mengajarkan bahwa syarat pengampunan dosa selain syirik adalah asal bertobat sebelum mati 😀
An-Nisaa:48 sebenarnya mengajarkan bahwa sekali berdosa syirik, maka pintu taubat TERTUTUP sudah. Makanya tak diberikan syarat apa-apa lagi. Bandingkan dengan Az-Zumar:53 yang mengatakan SEMUA dosa bisa diampuni…
Sebaliknya Az-Zumar:53 pun tak menerapkan syarat bahwa yang diampuni adalah yang masih hidup lho, apalagi Ali ‘Imran:88-89 saja mengajarkan yang sudah berada di neraka sekalipun masih bisa bertobat dan mendapat kesempatan diampuni.
Serba rancu bukan? Saran ane anutlah saja salah satu ayat dalam Alquran, jangan semuanya. Karena kalau dianut semuanya akan jadi tak koheren dan irelevan. Salahkan Utsman bin Affan karena tak becus memilih ayat dalam mushaf.
Hati-hati, perhatikan bagian ini :
QS Ali ‘Imran [3]:87
Mereka itu, balasannya ialah: bahwasanya la’nat Allah ditimpakan kepada mereka, la’nat para malaikat dan manusia seluruhnya
Masuk pada bagian ayat di atas, scope pembahasannya sudah mulai bergeser ke arah gambaran kehidupan setelah kematian. Bukan lagi penggambaran selagi hidup seperti halnya ayat2 sebelumnya. Yang dimaksud dengan ‘balasan’ dalam konteks ayat di atas itu tentunya adalah neraka, dan diterimanya balasan itu nanti setelah mati bukan pada saat hidup, betul? Lalu kita lihat ayat selanjutnya :
[3:88] mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh,
[3:89] KECUALI orang-orang yang taubat, SESUDAH ITU dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dua ayat di atas jelas sekali menggambarkan keadaan setelah kematian. Kontinuitasnya sudah terlepas dari scope pembahasan ayat 62-86. Namun apa yang terjadi? Pada ayat 89 jelas sekali menyebutkan bahwa ‘sesudah itu’ (maksudnya sesudah menerima balasan neraka; ayat 87), ternyata ceritanya ‘perbaikan’ (alias taubat) itu diperkenankan dan masih diterima oleh Allah!
See? Ternyata Alquran mengajarkan dosa orang mati masih bisa terampuni. So ente tak perlu repot menjelaskan perihal syarat ‘dosa dibawa mati atau tak dibawa mati’ segala gan, keduanya tak ada bedanya menurut quran. Maka dari itu, masih tersisa sebuah kebingungan dan ketidakpastian, yang benar itu SEMUA (jadi termasuk syirik juga) dosa terampuni (Az-Zumar:53) atau ada dosa khusus yang sudah pasti tak terampuni sejak awal (yaitu dosa syirik; An-Nisaa:48)…
Terlepas dari keberadaan ayat-ayat Alquran di atas yang ternyata malah mubazir, ambigu dan masih mengambang, kalau Ahli Kitab yang ‘mainstream’ sih sama sekali tidak kafir karena Allah sendiri sudah meminta agar umat manusia MENGAKUI Pribadi-pribadi(Hipostasis)-Nya yang lain. Ini sama sekali bukan tindakan mengada-adakan Allah (Ousia) lain selain Dzat-Nya sendiri yang Mahaesa, sebaliknya malah mengakui kepenuhan keesaan-Nya. Justru yang berbahaya dan ingkar adalah yang memisah-misahkan Pribadi-Nya yang Esa tersebut. Namun di sini yang posisinya patut dicurigai sebenarnya umat Muhammad sendiri. Mengapa? Karena rupanya mereka merancukan diri Allah dengan diri Muhammad. Bagaimana bisa Alquran (yang konon katanya Kalam dari Yang Mahakuasa dan murni berasal dari ucapan Allah sendiri) menempatkan diri Muhammad dalam sudut pandang orang pertama tunggal dan ucapan itu dimasukkan bercampur ke dalam ayat Alquran itu sendiri?
QS Huud (11):2
agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku [Muhammad] adalah pemberi peringatan dan pembawa khabar gembira kepadamu daripada-Nya.
Jadi siapakah yang sebenarnya berfirman, atau lebih tepatnya, siapakah sebenarnya yang membuat Alquran itu? Allah ta’ala sendiri… ataukah sebenarnya…… Muhammad??
So far, menimbang kesesuaiannya dengan Az-Zumar:53, An-Nisa:48 dan Ali ‘Imran:88-89, maka argumen ente di atas menjadi invalid. Justru penjelasan ente di atas malah hanya menciptakan kontradiksi dan kontroversi baru yang makin menjadi-jadi, HS. Terbukti, Alquran tak mengadakan pembedaan entah orang bertaubat sesudah hidup atau bertaubat sesudah mati. Tak ada bedanya…..
Dan ironisnya dia (Muhammad) “yang kepadanya ayat itu diturunkan” nyatanya malah turut ambil bagian ‘berfirman’ dalam Alquran tersebut. Keceplosan pakai penunjuk orang pertama tunggal (‘AKU’). So klaim mana yang benar gan?
QS Huud (11):2
agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya AKU [Muhammad] adalah pemberi peringatan dan pembawa khabar gembira kepadamu daripada-Nya.
Apakah ada ‘trinitas’ Allah+Muhammad+Jibril di sini?
Ya ga bisa gitu dong, kalau dipaksakan seperti itu maka otomatis klaim “Alquran adalah kalam Allah” seketika runtuh, sebabnya ada yang jelas-jelas bukan Allah bisa turut ambil bagian berbicara dalam sudut pandang orang pertama. Ga bener itu pake ada pengklasifikasian antara sare’at vs hakekat segala. Penggolongan macam itu hanya akan menegaskan kelemahan klaim2 Alquran. Pilih mana?
Inilah secuil bukti nyata bahwa Muhammad sebenarnya bukanlah semata-mata “penyampai”, namun dialah yang sesungguhnya merancang Alquran itu sendiri. Hanya dari sebuah keceplosan, nila setitik rusak susu sebelanga.
Oke, pakai logika berdasarkan sederet ayat di atas (khususnya ayat 4-5), maka harusnya ‘Sang Pengajar’ hanya mengajarkan kepada Muhammad apa2 saja yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Dalam hal ini Muhammad hanya mengambil peran semi-pasif sebagai penerima, bukan justru Muhammadnya yang mendadak berbicara atas namanya sendiri menggunakan kata penunjuk ‘AKU’ (QS Huud:2) alias mengambil peran aktif sejak awal. Itu artinya yang dikatakan sebagai ‘wahyu’ itu sebenarnya disiapkan secara dadakan saja, insidental baru pada saat Muhammad ‘menyampaikannya’ (atau lebih tepatnya ‘memikirkannya’). Kira2 bisa dimengerti nggak?
Koreksi:
..Kecuali yang mengaku berkitab Alquran sebenarnya tidak paham isi kitabnya sendiri. Sungguh ironis.
HS
April 26th, 2017 pukul 02:24
Idiocy Slayer
April 24th, 2017 pukul 16:17
Tak bertentangan apanya HS? An-Nisaa:48 sama sekali tidak menyebutkan perkara syarat hidup ataupun terbawa sampai mati lho. Cukup ditegaskan di situ bahwa yang melakukan syirik tidak akan terampuni. Kapan manusia bisa dikatakan berdosa syirik? Manusia bisa berdosa syirik kalau dia masih hidup, sebab kalau sudah mati manusia ga bisa berdosa lagi lha wong udah menggeletak tak berdaya di dalam tanah ]]]
HS>>>>>
Nah tuh ente faham. Yg dibicarakan orang yg masih hidup didunia.
Jadiii walaupun sama sekali tidak menyebutkan perkara syarat hidup ataupun terbawa sampai mati, jelas yg masih hidup didunia itu bila bertaubat kepada Allah , maka Allah pasti akan mengampuni. Coba ngaji An Nisa nya dari ayat seblumnya Om:
[4:47] Hai orang-orang yang telah diberi Al Kitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al Qur’an) yang membenarkan Kitab yang ada pada kamu sebelum Kami mengubah muka (mu), lalu Kami putarkan ke belakang306 atau Kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat ma’siat) pada hari Sabtu307. Dan ketetapan Allah pasti berlaku.
Mengapa ahli kitab harus beriman kepada Al Qur’an? karena:
[4:48] Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Faham Om?
+++++
Kata IS:
Hati-hati, perhatikan bagian ini :
QS Ali ‘Imran [3]:87
Mereka itu, balasannya ialah: bahwasanya la’nat Allah ditimpakan kepada mereka, la’nat para malaikat dan manusia seluruhnya
Masuk pada bagian ayat di atas, scope pembahasannya sudah mulai bergeser ke arah gambaran kehidupan setelah kematian. Bukan lagi penggambaran selagi hidup seperti halnya ayat2 sebelumnya. Yang dimaksud dengan ‘balasan’ dalam konteks ayat di atas itu tentunya adalah neraka, dan diterimanya balasan itu nanti setelah mati bukan pada saat hidup, betul? Lalu kita lihat ayat selanjutnya :
[3:88] mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh,
[3:89] KECUALI orang-orang yang taubat, SESUDAH ITU dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dua ayat di atas jelas sekali menggambarkan keadaan setelah kematian. Kontinuitasnya sudah terlepas dari scope pembahasan ayat 62-86. Namun apa yang terjadi? Pada ayat 89 jelas sekali menyebutkan bahwa ‘sesudah itu’ (maksudnya sesudah menerima balasan neraka; ayat 87), ternyata ceritanya ‘perbaikan’ (alias taubat) itu diperkenankan dan masih diterima oleh Allah!
See? Ternyata Alquran mengajarkan dosa orang mati masih bisa terampuni. So ente tak perlu repot menjelaskan perihal syarat ‘dosa dibawa mati atau tak dibawa mati’ segala gan, keduanya tak ada bedanya menurut quran.]]]
HS>>>>>
Tidak ada yg kontroversi Om, ente aja yg gagal faham. Coba ngaji Ali Imran:88-89nya dari ayat sebelumnya Om.
[3:84] Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri.”
[3:85] Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
[3:86] Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keteranganpun telah datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim.
[3:87] Mereka itu, balasannya ialah: bahwasanya la’nat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) la’nat para malaikat dan manusia seluruhnya,
>>Sampai disini, semua jelas pernyataan Allah itu untuk orang yg masih hidup didunia. Artinya Orang yg masih hidup didunia harus beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada orang yg masih hidup dan dan harus beriman kepada yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Orang yg masih hidup tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan karena hanya kepada Allah sajalah orang yg masih hidup itu harus menyerahkan diri.
Nah kalau orang yg masih hidup setelah Al Qur’an disampaikan, tetap mencari agama selain agama Islam , maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. Mereka itu, balasannya ialah la’nat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) la’nat para malaikat dan manusia seluruhnya.
Artinya Allah, para malaikat dan orang2 yg beriman MELAKNAT orang hidup dijaman Nabi Muhammad saw yg mencari agama selain islam.
Nah setelah mendapat laknat Allah, para malaikat dan kaum muslimin tapi tetap saja orang hidup itu berpegang pada agama selain islam dg MENG ADA KAN Tuhan Yesus dan Tuhan Roh Kudus yg seperti burung merpati, maka:
[3:88] mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh,
[3:89] KECUALI orang-orang yang taubat, SESUDAH ITU dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
>>Kecuali orang yg masih hidup itu setelah diingatkan dan diberitahu bahwa agama selain islam yg meng ada kan Tuhan Yesus dan Tuhan Roh Kudus dihadapan Tuhan Allah itu SADAR DAN BETOBAT karena sesungguhnya ajaran ini bukan ajaran dan perintah Allah, tapi ajaran dan perintah dari manusia yg terdoktrin mahluk astral yg membawanya pada dosa kekal, maka orang yg masih hidup SESUDAH ITU mengadakan perbaikan dan bertobat, maka pasti Allah akan mengampuninya. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tapi kalau tetap dan tetap hingga kematiannya selalu beriman kepada ajaran manusia yg musyrik, maka pasti tidak akan diampuni-Nya sampai kapanpun.
Faham Om?
Hmmmm……… Kapan bertobat tidak meng ada kan Tuhan Yesus dan Tuhan Roh Kudus dihadapan Tuhan Allah Om?
Ingat ajaran Tritheis dan Trinitas itu berasal dari ajaran dan perintah manusia Om. Bukan dari Allah.
Idiocy Slayer
April 27th, 2017 pukul 06:00
To HS
Tidak seperti itu, HS. Sebab di lain surat (Ali ‘Imran) mengajarkan bahwa tobat baru bisa diampuni adalah apabila tobatnya dilakukan pas sudah mati dan yang mati itu telah dijebloskan ke dalam neraka. Itu dijelaskan pada ayat berikut ini :
[3:88] mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak mereka diberi tangguh,
[3:89] KECUALI orang-orang yang taubat, SESUDAH ITU dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Frase ‘sesudah itu’ maksudnya adalah sesudah menerima balasan neraka (ayat 87). Ternyata ceritanya ‘perbaikan’ (alias taubat) itu justru diperkenankan dan diterima oleh Allah sesudah manusia mati. Sebab selagi manusia masih hidup, sudah ditetapkan oleh Allah bahwa mereka mustahil bertobat :
[3:86] Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keteranganpun telah datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim.
—> Perhatikan : “Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir..” & “Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim.”
Kedua kalimat itu, yang pertama bernada keberatan dan keengganan Allah, sedangkan yang kedua menegaskan sebuah kemustahilan. Memberitahukan kepada pembacanya bahwa selama mereka hidup maka mustahil pulalah mereka bisa bertobat, sebab Allah dipastikan tak mau menunjuki mereka lagi. So gimana ente bisa mengatakan perihal adanya syarat “selagi masih hidup” la wong selagi hidup justru mereka dijamin kemustahilan pertobatannya?
Bukannya kaum ente selalu menggembar-gemborkan bahwa pertobatan itu adalah hasil ‘hidayah’ Allah, dan ‘hidayah’ didapatkan selagi bernafas ya? Ayat di atas membantah telak anggapan tersebut karena jelas ditetapkan bahwa Allah mustahil memberikan hidayah dalam masa hidup mereka.
[3:90] Sesungguhnya orang-orang kafir sesudah beriman, kemudian bertambah kekafirannya, sekali-kali tidak akan diterima taubatnya….
—> Orang bisa secara sadar menjadi ‘kafir’ adalah jika masih bernafas. Sebab setelah mati mereka tidak bisa ngapa-ngapain lagi, diam terkubur di dalam tanah. Dan selama masih bernafas itulah dibikin mustahilnya buat bertobat. Ide bahwa taubat diterima selam amasih hidup itu sudah kejauhan, wong kepikiran buat taubat saja sudah dibuat mustahil oleh Allah.
Kalau sudah mustahil bertobat maka imbalannya apa, HS? Yap betul, imbalannya balasan neraka (ayat 87-88). Dan ternyata kita dapati bahwa pertobatan baru bisa diterima ketika sudah berada di dalam neraka :
[3:88] mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak mereka diberi tangguh,
[3:89] KECUALI orang-orang yang taubat, SESUDAH ITU dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Frase ‘sesudah itu’ maksudnya adalah sesudah menerima balasan neraka (ayat 87). Ternyata ceritanya ‘perbaikan’ (alias taubat) itu justru diperkenankan dan diterima oleh Allah sesudah manusia mati. Sebab selagi manusia masih hidup, sudah ditetapkan bahwa mereka mustahil bertobat ….. (lanjutkan titik-titik ini dengan cara baca ulang penjelasan di atas)
Udah, muter terus gitu aja penjelasannya. Looping tiada akhir.
Which means, syarat bertobat harus dalam keadaan hidup langsung gugur. Alquran sama sekali tak pernah menuliskan syarat pertobatan hanya bisa dilakukan selagi dalam keadaan hidup!
Masalah semakin bertambah pelik karena An-Nisa:48 mengatakan mustahil dosa syirik diampuni, tatkala Az-Zumar:53 justru menyebutkan Allah mau mengampuni dosa-dosa SEMUANYA (tanpa terkecuali)!
Bijimane ini, tidak ada standar yang jelas. Lagipula ajaran tentang pertobatan lalu pembersihan kesalahan setelah dilempar ke neraka (= api) ini tampaknya ada persinggungan kentara dengan “Api Penyucian” dalam ajaran Kristiani. Muhammad tampaknya terinspirasi berat dari Alkitab nih. So pantaslah ente diajak berkonsultasi dulu kepada para Ahli Kitab (QS Yunus:94) kalau ada hal yang tidak diketahui asbab-nya. Hmm, gitu kok ente sok-sok an mendebat to HS.. HS..
Penjelasan untuk yang masih hidup itu scopenya sampai ayat 86 aja. Mulai masuk ayat 87 scopenya sudah sampai beralih ke gambaran setelah hidupnya berakhir. Gimana sih?
Nah, yang ingkar dan harus dihukum itu ternyata yang menyangkali keilahian Yesus dan selanjutnya yang tidak dibaptis dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus (Allah yang Esa, Tauhid Trinitasnya para nabi). Tuhan Yesus, Sang Allah Putera, yang setiap perkataan-Nya harus didengarkan dan dituruti (Lukas 9:35), berfirman :
Yohanes 3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Markus 16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Matius 28:19 …baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus
Sekalian mau mengingkari Alquranmu, HS? Di Alquran sama sekali tidak pernah termuat pernyataan yang menyangkal keilahian Yesus lho. Sebaliknya fungsi asli Alquran sebenarnya hanya diniatkan untuk mempertegas kebenaran Alkitab (An-Nisaa:47), di luar itu kemungkinan besar cuma ayat rekayasa penyerongan Utsman bin Affan saja. Malah ente2 ini disuruh bertanya dan belajar ke Ahli Kitab (Yunus:94) lagi. Eeh tidak belajar ke kami malah sok menggurui kami, ckck… HS… HS…
HS
April 28th, 2017 pukul 01:38
Idiocy Slayer
April 27th, 2017 pukul 06:00
To HS
HS wrote:
“Nah tuh ente faham. Yg dibicarakan orang yg masih hidup didunia.
Jadiii walaupun sama sekali tidak menyebutkan perkara syarat hidup ataupun terbawa sampai mati, jelas yg masih hidup didunia itu bila bertaubat kepada Allah , maka Allah pasti akan mengampuni.”
Tidak seperti itu, HS. Sebab di lain surat (Ali ‘Imran) mengajarkan bahwa tobat baru bisa diampuni adalah apabila tobatnya dilakukan pas sudah mati dan yang mati itu telah dijebloskan ke dalam neraka. Itu dijelaskan pada ayat berikut ini :
[3:88] mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak mereka diberi tangguh,
[3:89] KECUALI orang-orang yang taubat, SESUDAH ITU dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.]]]
HS>>>>>
Lhooo justru ayat itu (tanpa melihat ayat sebelumnya)-pun menjelaskan pengampunan itu didunia. Ente salah memisahkannya.
Pernyataan SESUDAH ITU bukan ikut pada kalimat [dan mengadakan perbaikan]. Tapi ikut pada kalimat: [mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak mereka diberi tangguh, KECUALI orang-orang yang taubat, SESUDAH ITU].
Pemisahnya ada pada…….. dan….. om, bukan pd tanda koma. Anda lihat dalam huruf arab aslinyapun tidak ada tanda koma.
Silahkan lihat:
http://www.dudung.net/quran-online/indonesia/3/80
Jadi gak usah ngeyel kalau pengampunan dosa itu diakherat ya Om.
Ini benar Om, jangankan diakherat (pasca kematian), tidak ada lagi pengampunan dosa, yang ada PEMBALASAN SESUAI AMAL SOLEH DAN SALAHNYA.
insanusirihi
April 28th, 2017 pukul 16:53
ALKITAB ADALAH :-
*KITAB TAURAT (HUKOM SYARIAT) NABI MUSA.
*KITAB ZABUR (NYANYIAN ROHANI) NABI DAUD
*KITAB INJIL (KHABAR BAIK) NABI ISA. Dan KESEMUANYA TERMAKTUB DI DALAM KITAB AL QURAN (FIRMAN ALLAH)..!!!!
****[{[][][]***
@ BIBLE BUKAN ALKITAB.. TAPI BIBLE ADALAH KITAB ORANG ORANG KRISTEN., ATAU PENGIKUT YESUS KRISTUS, DI SELUROH DUNIA.
gnslcndnfkz
Juli 25th, 2017 pukul 14:40
Kenapa di islam, Allah menyebut diri-Nya sebagai Kami? Apa emang kenyataan Allah itu Tritunggal, cuma umat muslim saking bencinya sama agama orang gak mau ngakuin hal itu? Kenapa juga isi al-quran tuh sama persis sama kitab kitab terdahulu? Katanya kitab penyempurna, tapi kok banyak juga yg ada di kitab terdahulu malah gak ada di al-quran? Dan banyak juga hal hal yg diganti (misal nama). Jangan kelewat di doktrin dong boss, agama mah buatan orang. Tuhan gak pernah buat sesuatu yg akan bikin anak anak-Nya (manusia) jadi pecah belah dan saling ngehakimi satu sama lain. Yg lu percaya itu apa sih? Allah itu sendiri atau islam, al-quran, muhammad?
الملك|ᴮᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ|كالا
Desember 24th, 2017 pukul 08:06
om ustαdz Edy Prαyitno Sαys: Ayo kita teruskan perintah nabi Muhammad untuk terus men syiarkan agama Islam kepada Kristen dan Yahudi . Semoga dari tangan kita mereka sadar dan mendapat Hidayah ALLAH” AMiin .
●●●●●●●●●●●●●●●●
mantep…nαnyα dunk om ustαdz: entu qurαn isinyα beritα lαngit, hikmαt dαri αtαs αpα bukαn γα…ʔʔ bαgi elmu islαmnyα dunk…syiαrkαn αgαmα islαm ke-gue okαy…
kamal
Januari 6th, 2018 pukul 02:50
Insan
ALKITAB ADALAH :-
*KITAB TAURAT (HUKOM SYARIAT) NABI MUSA.
*KITAB ZABUR (NYANYIAN ROHANI) NABI DAUD
*KITAB INJIL (KHABAR BAIK) NABI ISA. Dan KESEMUANYA TERMAKTUB DI DALAM KITAB AL QURAN (FIRMAN ALLAH)..!!!!
****[{[][][]***
@ BIBLE BUKAN ALKITAB.. TAPI BIBLE ADALAH KITAB ORANG ORANG KRISTEN., ATAU PENGIKUT YESUS KRISTUS, DI SELUROH DUNIA.
jawab.
1. Bible dan Alkitab itu sama mas. Bible bahasa Inggris sedangkan Alkitab bahasa Indonesia.
2. Alkitab tidak pernah mengakui bahwa kitab anda terakhir, karena Isa adalah Sang Firman yang terakhir, Ibrani 1:1-2, why 22:18-19.
3. semua nabi menerima Firman dari Allah, tetapi Isa adalah Sang Firman itu sendiri yang turun ke dalam dunia, nabi di atas segala nabi, karena Dia yang memberikan Firman kepada para nabi, Dan Sang Firman itu sendiri turun ke dalam dunia, Yoh 1:1-2, Ibrani 1:1-2; Why 22:18-19.
4. jadi, jangan anda pede dulu, semua sudah tertutup sejak abad pertama. Why 22:18-19. itu kata anda bukan kata Alkitab kalau ada kitab terakhir lagi setelah Alkitab.
salam.
الملك|ᴮᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ|كالا
Januari 6th, 2018 pukul 12:43
Dαri Bilαl bin Hαrits rα, sαw bersαbdα: “Aku tempαtkαn jin musyrik DI guα-guα.“ (HR.Thαbrαni,1143)
Dαri Aisyαh rα, berkαtα: “Wαhyu pertαmα turun sααt Muhαmmαd bersemedi di DALAM guα hirα.“ (HR.Bukhαri,4572)
Dαri Ibnu Abbαs rα, berkαtα: “Sesungguhnyα yαng di wαhyukαn KEPADA muhαmmαd ADALAH perkαtααn Jin.“ (HR.Bukhαri,731 | HR.Tirmidzi,3245)
DR ZAKIR NAIK MARAH !!! AYAT AYAT SETAN kαrenα NABI DI HINA
Jurus ngeles om naik berkata: “ini bukan acara dialog!!”
Akhirnya si penanya terpaksa hanya ngedengerin cerocosan sepihak om Naik naik pitam doang hingga selesai!!